TATA KRAMA BERTETANGGA MENURUT ISLAM

السلام عليكم ورحمة الله وبركتوه
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِىْمِ
 الحمد لله ربّ العالمىن
 وصلاة وسلام على سىدىنا محمّد صلاالله علىه وسلام

TATA KRAMA BERTETANGGA MENURUT ISLAM

Saudara-saudariku
Selama ini terkadang kita menganggap kehadiran tetangga adalah secara kebetulan hingga tak jarang hak-hak bertetangga tidak terlalu diutamakan.
Bahkan tak jarang di kota-kota besar, diantara mereka ada yang sudah tinggal puluhan tahun mereka hidup berdampingan di satu komplek perumahan, tapi sayangnya tidak saling mengenal dan tegur sapa, masing-masing seakan-akan hanya memikirkan hidupnya saja tanpa memikirkan bahwa dia sebenarnya hidup bersosial memiliki tetangga, Jelas hal ini bukanlah cerminan ajaran islam.

Saudara-saudariku,
Islam adalah agama rahmah yang penuh kasih sayang. Dan hidup rukun dalam bertetangga adalah moral yang sangat ditekankan dalam Islam. Jika umat Islam memberikan perhatian dan menjalankan konsep yang disampaikan Rasulullah, niscaya akan tercipta kehidupan masyarakat yang tentram, aman dan nyaman.

Seberapa penting hak dan kewajiban bertetangga ?
Silahkan kita melihat hadits mulia ini bahwa tetangga sebagai indikasi keimanan. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya ia muliakan tetangganya” (HR. Bukhari 5589, Muslim 70)



Bahkan betapa besar dan pentingnya kedudukan tetangga bagi seorang muslim, jelas terlihat dalam sabda beliau Shallallahu’alaihi Wasallam:
مَا زَالَ جِبْرِيْلُ يُوْصِيْنِيْ بِالْـجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ
“Jibril senantiasa menasehatiku tentang tetangga, hingga aku mengira bahwa tetangga itu akan mendapat bagian harta waris” (HR. Bukhari 6014, Muslim 2625)

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam juga bersabda:
خَيْرُ الْـجِيْرَانِ عِنْدَ اللهِ خَيْرُهُمْ لِـجَارِهِ
Tetangga yang paling baik di sisi Allah adalah yang paling baik sikapnya terhadap tetangganya” (HR. At Tirmidzi 1944)
Renungkanlah Etika bertetangga yang harus kita perhatikan,

Beliau Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
وَاللهِ لَا يُؤْمِنُ ، وَاللهِ لَا يُؤْمِنُ ، وَاللهِ لَا يُؤْمِنُ . قِيْلَ: وَ مَنْ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: الَّذِيْ لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائِقَهُ
“Demi Allah, tidak beriman, tidak beriman, tidak beriman. Ada yang bertanya: ‘Siapa itu wahai Rasulullah?’. Beliau menjawab: Orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatannya (HR. Bukhari 6016, Muslim 46).

Itulah konsep penting terhadap tetangga, hingga ancaman bagi mereka yang mengganggu tetangganya dan termasuk dosa besar Ada seorang sahabat berkata:
يا رسول الله! إن فلانة تصلي الليل وتصوم النهار، وفي لسانها شيء تؤذي جيرانها. قال: لا خير فيها، هي في النار
“Wahai Rasulullah, si Fulanah sering shalat malam dan puasa. Namun lisannya pernah menyakiti tetangganya. Rasulullah bersabda: ‘Tidak ada kebaikan padanya, ia di neraka’” (HR. Al Hakim)

Saudara-saudariku, Inilah hal penting, Etika mulia dan Adab-adab bertetangga yang diajarkan Rasulullah, Namun pada prakteknya kita sangat sering melanggarnya, ketika kita tidak mampu membahagiakan tetangga, maka janganlah sekali-kali kita mengganggu apakan lagi menyakiti mereka, wal 'Iyadzubillah, secara tidak langsung, kita telah mengingkari anjuran yang telah di ajarkan Rasulullah!

Bagaimana kita mengharap ridho Allah dan mengharap syafa'at Rasulullah, jika hak bertetangga sering kita abaikan.
Mudah-mudahan ini semua dapat menjadi renungan kita semua menjadi pribadi yang baik dan melaksanakan hak-hak bertetangga secara islami.

والله اعلم بصوب
الحمد لله ربّ العالمىن
والسلام عليكم ورحمة الله وبركتوه

SOURCE ► Alhabib Quraisy Baharun

0 Response to "TATA KRAMA BERTETANGGA MENURUT ISLAM"

Post a Comment