السلام عليكم ورحمة الله وبركتوه
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِىْمِ
الحمد لله ربّ العالمىن
وصلاة وسلام على سىدىنا محمّد صلاالله علىه وسلام
وصلاة وسلام على سىدىنا محمّد صلاالله علىه وسلام
SABAR TERHADAP CACIAN
Suatu hari, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bertandang ke rumah Abu Bakar Ash-Shidiq. Ketika bercengkrama dengan Rasulullah, tiba-tiba datang seorang Arab Badui menemui Abu Bakar dan langsung mencela Abu Bakar. Makian, kata-kata kotor keluar dari mulut orang itu. Namun, Abu Bakar tidak menghiraukannya. Ia melanjutkan perbincangan dengan Rasulullah. Melihat hal ini, Rasulullah tersenyum.
Kemudian, orang Arab Badui itu kembali memaki Abu Bakar. Kali ini, makian dan hinaannya lebih kasar. Namun, dengan keimanan yang kokoh serta kesabarannya, Abu Bakar tetap membiarkan orang tersebut. Rasulullah kembali memberikan senyum.
Semakin marahlah orang Arab Badui tersebut. Untuk ketiga kalinya, ia mencerca Abu Bakar dengan makian yang lebih menyakitkan. Kali ini, selaku manusia biasa yang memiliki hawa nafsu, Abu Bakar tidak dapat menahan amarahnya. Dibalasnya makian orang Arab Badui tersebut dengan makian pula. Terjadilah perang mulut. Seketika itu, Rasulullah beranjak dari tempat duduknya dan langsung meninggalkan Abu Bakar tanpa salam.
Melihat hal ini, selaku tuan rumah, Abu Bakar tersadar dan menjadi bingung. Dikejarnya Rasulullah yang sudah sampai halaman rumah. Kemudian Abu Bakar berkata, "Wahai Rasulullah, janganlah Anda biarkan aku dalam kebingungan yang sangat. Jika aku berbuat kesalahan, jelaskan kesalahanku!"
Rasulullah menjawab, "Sewaktu ada seorang Arab Badui datang dengan membawa kemarahan serta fitnahan lalu mencelamu, kulihat tenang, diam dan engkau tidak membalas, aku bangga melihat engkau orang yang kuat mengahadapi tantangan, menghadapi fitnah, kuat menghadapi cacian, dan aku tersenyum karena ribuan malaikat di sekelilingmu mendoakan dan memohonkan ampun kepadamu, kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Begitu pun yang kedua kali, ketika ia mencelamu dan engkau tetap membiarkannya, maka para malaikat semakin bertambah banyak jumlahnya. Oleh sebab itu, aku tersenyum. Namun, ketika kali ketiga ia mencelamu dan engkau menanggapinya, dan engkau membalasnya, maka seluruh malaikat pergi meninggalkanmu.
Hadirlah iblis di sisimu. Oleh karena itu, aku tidak ingin berdekatan dengan kamu aku tidak ingin berdekatan dengannya, dan aku tidak memberikan salam kepadanya."
Setelah itu menangislah Abu Bakar ketika diberitahu tentang rahasia kesabaran bahwa itu adalah kemuliaan yang terselubung.
SubhanAllah.!
"Maka bersabarlah engkau dengan kesabaran yang baik." (QS.Al-Ma’arij : 5).
Kita semua bisa merasakan bagaimana apabila datang seseorang seperti badui diatas, lantas mencaci maki kita, Apa yang akan kita lakukan saat itu atau setelahnya!?
Nasihat lain
Roda kehidupan itu senantiasa berputar, sudah menjadi sunnatullah bahwa tidak selamanya kita terus berada di zona nyaman. Tidak selamanya kita dalam kondisi serba mudah, serba enak, serba santai, serba damai, aman dan sejahtera. Roda kehidupan akan terus berputar. Ada kalanya mudah ada kalanya sulit, ada masanya lapang dan ada masanya sempit.
Kehidupan ini memang penuh warna. Situasi bisa silih berganti, kapan saja Allah SWT menghendaki. Jika Allah menghendaki untuk menguji kita dengan berbagai cobaan dan musibah, kesempitan dan kesulitan, maka tak ada satupun kekuatan yang mampu menghalanginya.
“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar.” (Qs. Ath-Thalaq : 2)
والله اعلم بصوب
الحمد لله ربّ العالمىن
والسلام عليكم ورحمة الله وبركتوه
source > Alhabib Quraisy Baharun
0 Response to " SABAR TERHADAP CACIAN"
Post a Comment