MERUBAH POLA FIKIR

السلام عليكم ورحمة الله وبركتوه
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِىْمِ
 الحمد لله ربّ العالمىن
 وصلاة وسلام على سىدىنا محمّد صلاالله علىه وسلام


MERUBAH POLA FIKIR

Merasakan kenikmatan dunia ibarat meminum air laut, orang yang kehausan walaupun asin akan tetap diminum,padahal bukanlah mereka tidak mengetahui semakin dipinum tidak membuat dahaganya hilang, malah semakin haus bahkan jika berlebihan sangat berbahaya untuk tubuh.

Banyak program edukasi yang ditawarkan dengan berbayar kiat bagaimana meningkatkan taraf hidup dan mengembangkan ekonomi global. Diberbagai kota dan negara program serupa untuk memajukan ekonomi global sangat digandrungi dan banyak peminatnya bahkan tak jarang acara serupa akan dipadati saudara-saudari (muslim/muslimah) kita.

Hal itu tidak salah, namun yang perlu diketahui bahwa Islam mengajarkan ummatnya supaya mengetahui eksistensi dan tujuan utama diciptakannya makhluk yaitu: “WAMA KHALAQTUL JINNA WAL INSA ILLA LIYA’ BUDUUN”
“tidaklah di ciptakan Bangsa Jin dan Manusia kecuali Hanya Untuk Menyembah/beribadah kepada-Ku”
(QS.Addzariyat :56).

Lantas apakah Islam melarang ummatnya mencari dunia?
Tidak, islam tidak melarangnya, Allah ta'ala menjawabnya di dalam Al-Qur'an:
”wabtaghi fiima aataka allaahu daaral akhirata wala tansa nashiibaka min addunya” (Q.S. Al-Qashash: 77)

Dan carilah apa yang telah dianugerahkan kepadamu ( kebahagiaan ) akhirat , dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari ( kenikmatan dunia )".

Pola fikir inilah yang seharusnya kita rubah, Inilah yang seharusnya menjadi revolusi mental. Menjadikan akhirat sebagai tujuan utama dan memaslahatkan kehidupan dunia yang akan kita jadi pijakan menuju akhirat kelak. Islam tidak mengajarkan kebahagiaan akhirat saja, akan tetapi ikhtiar yang dilakukan manusia termasuk upaya pendidikan harus memberikan dampak signifikan bagi kemaslahatan kehidupan di dunia.

Dalam sebuah hadits nabi bersabda:
Allah Subhanhu Wa Ta’ala murka terhadap orang yang memiliki ilmu tentang dunia tetapi tidak memiliki ilmu tentang akhirat (agama).” (HR. Al-Hakim).

Oleh sebab itu, Allah menjadikan majelis ilmu, majelis shalawat, majelis dzikir sebagai taman surga, disitu kita akan dibentuk,ditempah menjadi pribadi muslim sejati, kehidupan yang islami seperti meneladani kehidupan Nabi kita.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, menjelaskan keutamaan hal tersebut:
« إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوا ». قَالَ وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ قَالَ « حِلَقُ الذِّكْرِ »
“Jika kalian melewati taman kebun, maka makan atau minumlah.” “Apa yang dimaksud riyadhul jannah (taman kebun) tersebut?”, ada yang bertanya. Beliau bersabda, “Yaitu halaqoh dzikir”. (HR. Tirmidzi no. 3510).

Mudah-mudahan ini bermanfaat dan membawa keberkatan kepada kehidupan seluruh muslim dan muslimat.

Bagaimana pun dunia tetaplah dunia,dan akhiratlah tempat kita akan kembali. Jangan mati-matian mencari sesuatu yang tidak bisa dibawa mati.


(oleh: Ust.Muhammad MA)



KISAH INSPIRATIF

KENAPA USTADZ LEBIH MENCINTAI MURID ITU?

Karena sedikit kecewa dan penasaran melihat perhatian ustadz yang lebih kepada salah seorang murid yang pendiam itu.

Akhirnya beberapa murid mendatangi gurunya setelah dzikir bersama, sambil berucap pelan menanyakan perihal perhatian khusus kepada seorang muridnya yang berasal dari luar kota, mungkin ia berfikir kalau guru agamanya itu akan menjawab alasan karena ia murid yang jauh kampung halamannya.

Namun Ustadz tersebut tidak menjawab, tapi menyuruh murid-muridnya untuk menyembelih ayam yang sudah dibagikan satu persatu-satu, dengan syarat tidak ada yang boleh mengetahuinya.
Singkatnya, semua murid sudah menyembelih ayam-ayam tersebut, mereka dengan yakinnya sudah melaksanakan perintah gurunya tanpa siapapun mengetahuinya, karena ada yang menyembelih didalam hutan, kamar gelap,dll.

Lantas seorang murid tampak murung dan sedih ditangannya masih ada seekor ayam yang tadi dia bawa.

Kenapa kamu tidak menyembelih ayam itu, seperti teman-temanmu yang lain? tanya ustadz.
Guruku...maafkan saya tidak bisa menuruti perintah guru, karena bagaimana saya bisa menyembelih ayam itu tanpa sepengetahuan siapapun, saat saya masuk kamar,ke hutan dan semua tempat saya berfikir manusia mungkin tidak memandang, tapi Allah Ta'ala maha tahu..itu sebabnya saya tidak bisa melakukannya tanpa sepengetahuan siapapun..." kata si-Murid.

Ustadz itu pun berkata pada murid-muridnya, yang kalian tanyakan tentang perhatian khususku pada murid ini, adalah seperti ini...." menjelaskan kronologi hal itu.

Kisah Hikmah yang diceritakan guru Mulia Alhabib Quraisy Baharun "semoga bermanfaat"
Apa yang kita perbuat, Allah maha tahu segala-galanya...!


والله اعلم بصوب
الحمد لله ربّ العالمىن
والسلام عليكم ورحمة الله وبركتوه


source : Alhabib Quraisy Baharun

0 Response to "MERUBAH POLA FIKIR"

Post a Comment