SIKAP DALAM MENANGGAPI PENCACI

السلام عليكم ورحمة الله وبركتوه
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِىْمِ
 الحمد لله ربّ العالمىن
 وصلاة وسلام على سىدىنا محمّد صلاالله علىه وسلام


CARA IMAM AS-SYAFI'I MENANGGAPI SANG PENCACI MAKI



Jika aku dicaci maki oleh orang yang hina, itu pertanda bahwa derajatku akan bertambah. Karena tidak akan muncul keaiban kecuali akibat perbuatan seseorang. Jika jiwaku belum menjadi mulia atas dunia akan kutetapkan ia di kalangan orang-orang yang hina. Jika semua usahaku kuniatkan hanya untuk kepentinganku sendiri, maka engkau akan menemukan diriku memiliki banyak kesempatan untuk itu. Tetapi, aku berusaha melakukan sesuatu untuk kepentingan kawan-kawanku. Sungguh merupakan suatu cela atas orang yang kenyang, sementara dia membiarkan kawan-kawannya kelaparan.

Suatu ketika aku pernah mendapat penghinaan dari orang bodoh, namun aku tidak menanggapinya. Dia semakin bodoh, dan aku semakin bijak. Ibarat batang kayu gaharu, semakin hangus dibakar, semakin harum baunya. Jika orang-orang bodoh bertutur kata di depanmu, janganlah engkau tanggapi ! Sebaik-baik tanggapan untuk mereka adalah dengan bersikap diam. Jika kau berbicara di hadapan mereka, janganlah sampai terbawa arus pendapat yang diciptakan mereka. Dan jika kau berpaling dari mereka, wajah mereka akan tampak pucat pasi.

Begitulah karakter mulia Imam as-syafi'i (r.a), Jangan terbawa arus orang-orang yang membencimu, dengki padamu dan mencela dibelakangmu, Kebodohan mereka akan terjangkit kepada kita, jika kita menanggapinya.

Ketahuilah Saudara-saudariku,
Kebaikan apapun yang pernah kamu lakukan akan tidak tampak bagi mereka yang membencimu, begitu juga buat orang yang mencintai, tidak akan menilaimu sesuatu yang buruk tentangmu,

Seperti Mutiara Hikma Imam as-syafi'i:
و عين الرضى عن كل عيب كليلة # كما أن عين السخط تبدي المساوي
Mata yang ridho mewajari setiap kekurangan # sebagaimana mata benci mencari kesalahan.


"semoga bermanfaat"

والله اعلم بصوب
الحمد لله ربّ العالمىن
والسلام عليكم ورحمة الله وبركتوه

source ► Alhabib Quraisy Baharun

0 Response to "SIKAP DALAM MENANGGAPI PENCACI"

Post a Comment